Chapter 1 "Al-Kisah"Namaku adalah toro, usiaku saat ini 10 tahun. Aku adalah anak cerdas baik hati dan tidak sombong serta penolong. Itu menurut aku loh ya heheheh. Apa kata orang berbeda dengan pandangan aku, katanya aku anak yang bandel, ngeyel, suka usil, dableg, bloon, dungu, bodoh. Ahahahaha. Ga peduli kata orang yang penting aku tetap jadi diri aku sendiri. Aku tidak mengerti apa yang dipirkan orang tentang aku, yang aku lakukan hanya sebatas rasa penasaran aku saja, bertanya yang aku tidak tahu, melakukan apa yang aku rasa itu cukup membuatku penasaran.
Pagi ini adalah hari minggu, ibu sedang sibuk di dapur membuat kue untuk ayah. Sedangkan ayah sedang asik baca koran pagi diteras rumah.
Kalo aku sendiri, aku baru saja merapikan mainanku dari yang tadinya dikotak mainan, kemudian aku hamburkan semua nya kelantai, terlihat rapi menurutku hehehehe. Entah mengapa ibu selalu menganggap ini berntakan. padahal kan terlihat bagus kalo ada dilantai semua, jadi kalo mau main ya aku tidak perlu repot-repot lagi mengambilnya dikotak.
Saat ini aku sudah bosan dengan mainanku, Lalu aku pun menonton televisi, pagi ini televisi tidak ada yang bagus, semua isi nya hanya berita politik dari jakarta, palembang, medan, sumatera dan kota-kota besar lainnya yang aku tidak hapal satu-satu.
Ga ada yang seru, aku tinggalkan sajalah tv tetap menyala, toh nanti ayah juga bakal hidupkan lagi tv nya kalo aku matikan, Aku kan anak baik... Supaya ayah tidak repot-repot menyalakan tv lagi hehehehe.
Tentukan pilihan anda Pilihan 1: Samperin ibu di dapur
Pilihan 2: Samperin ayah di teras
Chapter 2 "Samperin ibu di dapur"Aku pun beranjak kedapur melihat ibu sedang asik mengacaukan isi dapur. Terlintas berita di tv tadi, aku jadi penasaran ingin bertanya ke ibu.
Aku: "Mak, Mamak udah pernah injak Jakarta?"
Ibu: "Udah nak"
Aku: "Kalau Bandung?"
Ibu: "Udah anakku.."
Aku: "Kalau Jogjakarta udah?"
Ibu: "Udah.."
Aku: "Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Ponianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pangkal Pinang, Batam, Palangkaraya udah mak?"
Ibu: "Main sana diluar! tinggal mulutmu aja lagi yang belum mamak injak!!!"
Rasa penasaranku pun lega, intinya ternyata semua kota di indonesia sudah pernah ibuku injak, kecuali mulut aku hehehehe.
Tentukan pilihan anda Pilihan 1: Tanya ibu lagi
Pilihan 2: Main di luar rumah
Chapter 2 "Samperin ayah di teras"Karena bosan, aku mengintip dan menghampiri ayah diteras. Aku lihat ayah sedang membaca koran. Aku jadi penasaran ini menanyakan sesuatu.
Aku: "Yah, emang ayah bisa baca? Ko tiap pagi sok sok an baca koran mulu?"
Ayah: "Ya bisa lah, emangnya kamu ga pinter-pinter!"
Aku: "Tapi sejak lahir aku ga pernah liat ayah sekolah"
Ayah: "Brrrrrrrrrr"
Ayah: "Nak, Yang penting kamu belajar aja yang bener dulu, susah ayah jelasinnya kalo kamu ga pinter-pinter. kalo nanti nilai ulangan kamu hancur lagi, jangan panggil aku Ayah!!"
Aku: "OK deh BROOOOOO!!", soalnya kemarin ulangan aku hancur heheheh.
Ayah: "@~#$%^/*&*^%" (dipanggil Broooo??????)
Entah apa salah aku sampe digetok pake koran, padahal kan aku ikutin perintah ayah suruh jangan panggil ayah. Ga seru ah main sama ayah.
Tentukan pilihan anda Pilihan 1: Pergi kekamar untuk belajar
Pilihan 2: Suruh ayah menguji kepintaranku
Chapter 3 "Tanya ibu lagi"
"Mak, tanya lagi dong" aku bertanya lagi
"Disuruh main diluar sana! Bikin Kesel aja!!!", Jawab ibu
"Ini tentang pelajaran sekolah mak" jawab aku
"Oh pelajaran sekolah toh, yaudah tanya apa" jawab ibu
"kemaren kan pelajaran pertama biologi, Ibu guru biologi nya tanya begini: Toro, kamu asalnya darimana?"
ibuku mengelap tangannya dan menghampiriku sambil memegang pundakku, entah apa yang terjadi dengan ibu atau aku salah bertanya ya.
"semuanya diawali dengan rasa sayang ibu dan bapak, terus ibu dan bapak menikah. Karena rasa sayang ibu dan bapak itu, ibu kemudian hamil. Waktu itu kamu ada di dalam perut ibu, masih kecil sekali. Lama kelamaan kamu mulai tumbuh membesar sehingga perut ibu juga membesar. Setelah sembilan bulan kemudian baru kamu lahir. Sekarang kamu sudah menjadi sebesar ini". ibu menutup penjelasannya sambil tersenyum.
"Terus, kamu jawab apa kemarin?", tanya ibu lagi.
"Aku diam saja, habis Aku enggak tahu sih", jawab aku. Merasa penasaran, ibu bertanya lagi,
"Teman-teman kamu yang lain jawab apa?".
"Ada yang bilang dari Malang, ada yang bilang dari Surabaya, macem-macem bu", jawab aku.
Entah kenapa aku langsung ditempeleng emak...
______TAMAT!______
Terimakasih Telah Membaca :)
Chapter 3 "Main di luar rumah"
Aku pun langsung berlari main keluar rumah, baru saja sampai dihalaman, aku lihat Pak RT menghampiriku, Pikirku mungkin pak RT mau ikut main tanah bersamaku kali ya hehehe.
Pak RT: "Toro sebentar sini"
Aku: "Kenapa pak? mau main tanah bareng?"
Pak RT: "Ah engga, cuma tanya, Umur ayah kamu berapa?"
Aku: "Sama dengan umur Aku Pak RT."
Pak RT: "Loh Kok Bísa?"
Aku: "Día kan baru jadí Ayah sejak Aku baru lahír Pak."
Pak RT: "Semprul!!!!"
Entah salah apa aku ditempeleng pak RT... padahal kan aku orang baik hehehe
______TAMAT!______
Terimakasih Telah Membaca :)
Chapter 3 "Pergi kekamar untuk belajar"
Aku: "Yaudah deh yah, aku belajar dikamar dulu"
Ayah: "Nah itu baru anak ayah"
---------
Satu jam berlalu aku belajar dikamar
---------
Suara pintu kamar terbuka, dan aku melihat ayah mengintip dari luar. Ayahku menghampiriku dan bertanya kepadaku.
Ayah: "Lagi Belajar apa kamu nak? Bisa ga?"
Aku: "Bisa dong... Belajar menulis yah."
Ayah: "Wuiiiih hebat anak ayah"
Aku: "Torooooo gitu looooh"
Ayah: "Coba bacaannya apa itu yang kamu tulis"
Aku: "Tidak tau yah, aku cuma bisa menulis tapi belum bisa membaca. hehehe"
Ayah: "BRUUUUUUk!!!"
Ayahku kenapa tersungkur dilantai ya?????????
______TAMAT!______
Terimakasih Telah Membaca :)
Chapter 3 "Suruh ayah menguji kepintaranku"
Dengan kesal aku menantang ayah untuk memberikan pertanyaan sulit kepadaku, supaya ayah tau kalo aku ini emang pintar dan cerdas.
Aku: "Yah, kalo ayah ga percaya aku sudah pintar, coba ayah kasih pertanyaan yang sulit buat aku"
Ayahku langsung menaruh korannya dan menegakkan badannya sambil menatap tajam mataku
Ayah: "Oke, yang gampang aja ya pelajaran sekolah"
Aku: "Siap yah"
Ayah: "Katak itu kan binatang yang hidup di dua alam, Di darat dan di air. Coba kamu sebutkan contoh lainnya binatang yang hidup di dua alam?"
Aku: "Babi ngepet yah! Di alam nyata dan alam goib! Ekekekek.. Hebat kan aku yah"
Ayah: "BRUUUUUUk!!!"
Ayahku kenapa tersungkur dilantai ya?????????
______TAMAT!______
Terimakasih Telah Membaca :)
Jika cerita ini bagus, silakan klik tombol bintang berikut untuk memberikan penilaian cerita sebagai semangat serta apresiasi berupa nilai score poin kepada penulis
![](https://moresharecorp.github.io/nosatif.exe.bz/images/icon-log-poin.jpg)
--Baca Ulang?--